
hanya setetes embun
di pagi buta yang masih rabun
hadir mu membuka hari
mematikan gulita hingga punah
sejenak,,,
kau singgah menyentuh
memenuhi semesta dengan bulir bening mu
tanpa suara kau mencoba
menyentuh hati ku yang letih
lunglai terlepas dari pengap pelukan
keangkuhan sayap sayap malam
namun,,,
saat sadar ku oleh hangat sinaran
tiada lagi ku temui ada mu
tiada lagi rintik mu menerpa ku
bahkan tiada dalam pandangku
tilas kasih mu
saat ku sentuh dedaunan juga kuncup kuncup yang mengembang
mungkin,,,
terlalu muram kau di mata ku
terlalu kecil dan hambar
engkau di palung rasaku
naluri ku pun seolah tuli
tak juga ku temui bisikan dari suara mu
maaf,,,
bila aku belum mampu singgah
menambat biduk ku di dermaga cinta mu
jangan ada layu dari rindang mu
kelak,,,
kepak camar ini
akan menemukan mu
untuk berteduh,
untuk menyandar kan segala letih
bersama di atas singgasana cinta
yang saat ini masih buta untuk hati ku
kelak,,,
saat camar ini merasa letih mengembara
di antara rindang mu lah
akan merapat untuk kekal di sana
dan saat itu,,,
cinta ini akan lebih dewasa
memeluk kerinduan mu dengan seluruh kasih
bukan sisa,,
namun kuncup cinta yang masih segar
dari tangkai jiwa yang tlah menemukan jati diri nya
jiwa yang tlah tertempa
untuk mengarungi bahtera
kau akan menjadi yang terakhir
dan selama nya
dalam episode cerita cinta yang ku punya
titah sang waktu
akan membawa langkah ku
dalam beranda kerinduan yang kau rasa
~arie crutz>
No comments:
Post a Comment