aku gelisah,,,
aku gundah,,,
aku bersedih,,,
bahkan aku menangis,,,
mengadu pada malam yang tetap diam
saat ku sapa dengan isak pilu
bibir nya tetap bisu terkunci gulita
akan kan esok,,mana kala bulir embun
jatuh dari kelopak langit membasuh
mampu membuat waktu ini bicara
aku bertanya,,,
mengapa,,,
siapa,,,
dan dimana,,,
aku yang kini sendiri berlumur sepi
aku yang kini berduka bermandikan lara
mengapa harus sungkawa ku dapati
siapa aku yang terbuang dalam labirin perih
di mana cinta yang biasa menenang kan aku
dalam angkara ketidak warasan ku
wahai sang waktu,,,,
kau seolah acuh meninggal kan ku
tanpa dosa kau rasa berlalu
sisakan kepedihan,atas rasa yang tercampak kan
tinggal kan kepingan harap hanya sebatas kenangan
mencekik rongga asaku dengan kuasa mu
puas kau kini,,,menyeret ku
kedalam jurang kematian cinta ku
tidak,,,
wahai kau sang waktu
lihat lah jasad ini masih bernyawa
walau tlah kau rajam hancur hati ku
dengan menghakimi gagal kan harapan ku
dalam tertatih,masih ku semat cinta ini pada nya
nurani ku masih tegar,
memasung keputus asa'an menjamah jiwa
aku lah jiwa pecinta,,,
cinta ini makin dalam ku rasa
membalut luka dengan kasa kerinduan
dalam duka aku kehilangan mu
keindahan tetap ku rasa karna merindu mu
cinta ,,,,
rasa ini semakin besar tertuju pada mu
aksara aksara ini laksana jemari
yang ingin membelai,memanjakan mu
bait bait ini berkidung cinta
dendangkan lagu syahdu
mengusir sepi sunyi kau rasa
syair,puisi ini adalah kelembutan raga
yang ingin memeluk menyayangi mu
selaksa peristiwa yang mendera luka
tak mampu membuat cinta ini sirna
pada mu cinta ini menghara sambut
No comments:
Post a Comment